Pelitanusantara.net – Banjarmasin, Antusias mahasiswa baru tampak dari banyaknya yang ingin bertanya dan berpendapat pada materi pertama yang disampaikan Ketua STKIP PGRI Banjarmasin, Ibu Dr. Hj. Dina Huriaty, M. Pd. pada PKKMB STKIP PGRI Banjarmasin. Ibu Dina memberikan materi di hari pertama tentang Sistem Pendidikan Tinggi, Kebijakan MBKM, dan Sukses Belajar di Perguruan Tinggi secara virtual (06/09). Kegiatan ini sendiri dilaksanakan selama 4 hari, yaitu dari tanggal 6 September sampai dengan 9 September 2021.
Tutur Dina, perguruan tinggi diselenggarakan masyarakat dengan membentuk sebuah yayasan. STKIP PGRI Banjarmasin sendiri diselenggarakan PPLP PT PGRI Banjarmasin. “Kami berkomitmen menghasilkan lulusan yang profesional, berakhlak, dan unggul,” ungkapnya.
Mahasiswa baru dikenalkan lingkungan perguruan tinggi, STKIP PGRI Banjarmasin. Selain itu, beliau berpesan agar mahasiswa terus berprestasi. Nantinya, bagi yang memiliki prestasi maka akan diberikan reward oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi juga memberikan pelayanan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa agar mampu mengekspresikan diri serta memberikan bekal diri pada suatu keterampilan di bidang keguruan secara profesional. Bukan hanya itu, STKIP PGRI Banjarmasin juga membuka secara luas kepada para mahasiswa untuk mendapatkan kemampuan di luar dari keguruan sebagai kompetensi luaran untuk menghadapi dunia usaha dan dunia industri. Hal ini tentunya juga disesuaikan dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berkenaan dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
MBKM dikenalkan melalui PPKMB agar mahasiswa mengetahui iklim perguruan tinggi yang menghendaki mahasiswa bisa merdeka dalam menentukan arah kompetensinya sebagai bekal di dunia usaha. MBKM memberikan hak kepada mahasiswa agar merdeka memilih kegiatan luar program studi. Mahasiswa bisa menentukan masa depan dengan memperoleh pengalaman bermanfaat.
“Mahasiswa memiliki kemerdekaan untuk menentukan masa depan jadi mahasiswa diberikan waktu belajar selama 3 bulan di luar prodi atau perguruan tinggi. Ini akan menjadi pengalaman yang tidak didapatkan dalam buku teks”, ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A secara virtual.
Pada dasarnya, MBKM yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang juga merupakan seorang wirausaha ini bahwa para mahasiswa harus bisa memanfaatkan MBKM ini untuk mendapatkan kemampuan, baik secara softskill maupun hardskill. Oleh karena itu, para mahasiswa akan mendapatkan kompetensi yang sesuai dengan yang diharapkan dunia usaha dan dunia industri.
Prof. Dr. Udiansyah (Pimpinan LLDIKTI XI Wilayah Kalimantan) menuturkan, Kuliah harus memiliki tujuan untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan menjadi warga negara yang demokratis, bertanggung jawab dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.
Agar tercapai tujuan tersebut maka harus memenuhi indeks perguruan tinggi. Indeks ini memberikan gambaran predikat kinerja suatu perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang baik harus mencapai indeks kinerja utama semaksimal mungkin. Semakin baik indeks, semakin baik kinerjanya. Adapun indeks yang baik terdapat pada indeks mahasiswa, dosen, dan kurikulum yang terbagi atas 8 indikator. Adapun indeks tersebut.
1. Indeks mahasiswa yang berisi 2 indikator.
a. Alumni akan mendapatkan pekerjaan yang layak
b. Mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus
2. Indeks dosen yang berisi 3 indikator.
a. Dosen harus berkegiatan di luar kampus
b. Praktisi masuk ke dalam kampus
c. Hasil kerja dosen dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat
3. Indeks kurikulum yang berisi 3 indikator.
a. Program studi harus kerja sama dengan mitra
b. Kelas harus bersifat kolaboratif dan partisipatif berdasarkan projek learning
c. Program studi harus bisa terakreditasi internasional
“Jadilah pemimpin yang unggul dan berkualitas”, pesannya kepada mahasiswa baru yang mengikuti PKKMB STKIP PGRI Banjarmasin Tahun 2021.