Sab. Apr 20th, 2024

Operasi Makan Gratis di Tala, Sasar Penyintas dan Warung Terdampak Banjir dan Pandemi

By Redaksi Feb 24, 2021

 

PELITANUSANTARA.NET-Musibah banjir di Kalsel khususnya di Kabupaten Tanah Laut yang berlangsung selama 2 bulan terakhir, tentunya berdampak pada kebutuhan pangan harian warga setempat. Khususnya para penyintas banjir di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.

Berdasarkan data dari Induk Posko Daerah ACT-MRI Kabupaten Tanah Laut, lebih dari 1.000 kepala keluarga dan lebih dari 4.000 jiwa terdampak banjir di dua desa, yaitu Desa Benua Raya dan Desa Bati-Bati, Kecamatan Bati-Bati.

Berangkat dari sana, Komandan Induk Posko Daerah ACT-MRI Kabupaten Tanag Laut H. Maruan menggelar program Operasi Makan Gratis (OMG), yang tak lain merupakan program dari Aksi Cepat Tanggap.

“Kami sebagai relawan induk posko yang berlokasi di Bati-Bati hanya menyalurkan saja. Untuk kegiatan ini sudah kita laksanakan sejak Sabtu (19/2) hingga Rabu (24/2),” kata Maruan saat dihubungi, Rabu (24/2).

Ditambahkan Maruan, OMG ini baru pertama kali digelar di Kabupaten Tanah Laut. Dengan sasaran para penyintas banjir sebanyak 500 jiwa. Kebanyakan dari para penyintas banjir ini adalah keluarga pra sejahtera.

“Rata-rata pekerjaannya seperti pencari dan penjual ikan sungai, pencari kayu, petani dan penjual sayur keliling,” ujar Maruan.

Menurut Maruan, ada empat desa yang menjadi sasaran program OMG ini. Yaitu di Desa Gunung Raja, Desa Benua Raya, Desa Bati-Bati dan Desa Padang. Semuanya berada di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.

Tak hanya masyarakat penyintas banjir, program OMG yang dilaksanakan juga menyasar 5 buah warung. Di mana, 4 warung diantaranya terdampak banjir dan 1 warung lainnya terdampak pandemi Covid-19. Maruan menerangkan alasan mengapa warung-warung ini juga menjadi sasaran OMG. Yaitu untuk membantu meringankan beban karena rata-rata warungnya berada di teras rumah, yang tak luput dari terjangan banjir.

Baca Juga  Abah Zairullah Buka Review e-PPGBM bersama Bidan Desa di Tanbu

“Selain yang terdampak banjir, kita juga menyasar warung yang terdampak pandemi Covid-19 yang berada di Kompleks SMP Negeri 1 Bati-Bati,” imbuh Maruan.

Maruan menjelaskan, kegiatan ini baru pertama kali di laksanakan, terutama sejak banjir melanda. Sedangkan untuk bantuan yang lain sudah sering di salurkan di wilayah ini.

Namun demikian, Maruan mengakui banyak sekali harapan dari masyarakat yang menerima manfaat program OMG ini.

“Mereka berharap kegiatan ini bisa dilanjutkan, karena saat ini kondisi rumah mereka masih terendam banjir. Sehingga belum bisa melaksanakan aktivitas normal. Selain itu, kebutuhan yang sangat mendesak saat ini adalah bantuan makanan siap saji dan sembako,” tandas Maruan.

Salah seorang penerima manfaat, Ibu Fuah mengatakan, program OMG sangat membantu dirinya. Sehari-hari, ia berjualan di Kompleks SMP Negeri 1 Bati-Bati, dan terdampak pandemi Covid-19 selama satu tahun terakhir.

“Penghasilan saya turun drastis hingga 70 persen, karena minimnya pembeli dari waga sekolah yang ada di lingkungan sekolah. Saya berharap program ini terus berlanjut, karena manfaatnya sangat terasa khususnya seperti usaha warung kecil-kecilan seperti saya ini,” katanya.

Terpisah, Kepala Cabang ACT Kalsel Zainal Arifin mengatakan, kegiatan OMG sangat dibutuhkan oleh para penyintas banjir di Kalsel. Apalagi, saat ini banjir masih menggenang di beberapa titik di Kalsel, salah satunya di Kabupaten Tanah Laut.

“Karena banjir masih menggenang, berdampak pada aktivitas masyarakat penyintas banjir. Di mana, mereka masih belum dapat melaksanakan aktivitas secara normal. Sehingga program OMG sangat tepat dilaksanakan untuk mereka para penyintas banjir,” kata Zainal. (ril)

Editor:fatur

Operasi Makan Gratis di Tala, Sasar Penyintas dan Warung Terdampak Banjir dan Pandemi

 

PELITANUSANTARA.NET-Musibah banjir di Kalsel khususnya di Kabupaten Tanah Laut yang berlangsung selama 2 bulan terakhir, tentunya berdampak pada kebutuhan pangan harian warga setempat. Khususnya para penyintas banjir di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.

Baca Juga  Sah! Koperasi Serba Usaha Keladan Lima Banua Resmi dibentuk

Berdasarkan data dari Induk Posko Daerah ACT-MRI Kabupaten Tanah Laut, lebih dari 1.000 kepala keluarga dan lebih dari 4.000 jiwa terdampak banjir di dua desa, yaitu Desa Benua Raya dan Desa Bati-Bati, Kecamatan Bati-Bati.

Berangkat dari sana, Komandan Induk Posko Daerah ACT-MRI Kabupaten Tanag Laut H. Maruan menggelar program Operasi Makan Gratis (OMG), yang tak lain merupakan program dari Aksi Cepat Tanggap.

“Kami sebagai relawan induk posko yang berlokasi di Bati-Bati hanya menyalurkan saja. Untuk kegiatan ini sudah kita laksanakan sejak Sabtu (19/2) hingga Rabu (24/2),” kata Maruan saat dihubungi, Rabu (24/2).

Ditambahkan Maruan, OMG ini baru pertama kali digelar di Kabupaten Tanah Laut. Dengan sasaran para penyintas banjir sebanyak 500 jiwa.

Kebanyakan dari para penyintas banjir ini adalah keluarga pra sejahtera.

“Rata-rata pekerjaannya seperti pencari dan penjual ikan sungai, pencari kayu, petani dan penjual sayur keliling,” ujar Maruan.

Menurut Maruan, ada empat desa yang menjadi sasaran program OMG ini. Yaitu di Desa Gunung Raja, Desa Benua Raya, Desa Bati-Bati dan Desa Padang. Semuanya berada di Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut.

Tak hanya masyarakat penyintas banjir, program OMG yang dilaksanakan juga menyasar 5 buah warung. Di mana, 4 warung diantaranya terdampak banjir dan 1 warung lainnya terdampak pandemi Covid-19.

Maruan menerangkan alasan mengapa warung-warung ini juga menjadi sasaran OMG. Yaitu untuk membantu meringankan beban karena rata-rata warungnya berada di teras rumah, yang tak luput dari terjangan banjir.

“Selain yang terdampak banjir, kita juga menyasar warung yang terdampak pandemi Covid-19 yang berada di Kompleks SMP Negeri 1 Bati-Bati,” imbuh Maruan.

Maruan menjelaskan, kegiatan ini baru pertama kali di laksanakan, terutama sejak banjir melanda. Sedangkan untuk bantuan yang lain sudah sering di salurkan di wilayah ini.

Baca Juga  DPRD Gelar Rapat Paripurna tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah serta Penggaraan Ketahanan Pangan dan Gizi  

Namun demikian, Maruan mengakui banyak sekali harapan dari masyarakat yang menerima manfaat program OMG ini.

“Mereka berharap kegiatan ini bisa dilanjutkan, karena saat ini kondisi rumah mereka masih terendam banjir. Sehingga belum bisa melaksanakan aktivitas normal.

Selain itu, kebutuhan yang sangat mendesak saat ini adalah bantuan makanan siap saji dan sembako,” tandas Maruan.

Salah seorang penerima manfaat, Ibu Fuah mengatakan, program OMG sangat membantu dirinya.

Sehari-hari, ia berjualan di Kompleks SMP Negeri 1 Bati-Bati, dan terdampak pandemi Covid-19 selama satu tahun terakhir.

“Penghasilan saya turun drastis hingga 70 persen, karena minimnya pembeli dari waga sekolah yang ada di lingkungan sekolah. Saya berharap program ini terus berlanjut, karena manfaatnya sangat terasa khususnya seperti usaha warung kecil-kecilan seperti saya ini,” katanya.

Terpisah, Kepala Cabang ACT Kalsel Zainal Arifin mengatakan, kegiatan OMG sangat dibutuhkan oleh para penyintas banjir di Kalsel. Apalagi, saat ini banjir masih menggenang di beberapa titik di Kalsel, salah satunya di Kabupaten Tanah Laut.

“Karena banjir masih menggenang, berdampak pada aktivitas masyarakat penyintas banjir. Di mana, mereka masih belum dapat melaksanakan aktivitas secara normal. Sehingga program OMG sangat tepat dilaksanakan untuk mereka para penyintas banjir,” kata Zainal. (ril)

Editor:fatur

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *