Sab. Okt 12th, 2024

Ketua Harian LBB Hadiri Undangan Peringatan Nuzulul Qur’an di Istana Anak Yatim

PELITANUSANTARA.NET – Bupati Tanah Bumbu dr. H M Zairullah Azhar, M.Sc menggelar peringatan malam Nuzulul Qur’an pada malam 17 Ramadhan 1442 Hijriah, di Istana Anak Yatim Jalan Batu Benawa, Rabu (28/04) malam.

Dalam acara tersebut, turut pula dihadiri Pimpinan SKPD Tanbu, tokoh agama, tokoh masyarakat, puluhan anak yatim-piatu, serta berbagai ormas yang ada di Tanah Bumbu. Salah satunya Laskar Banua Borneo (LBB) yang diketuai oleh H. Risdianto Haleng HB.

Melalui Ketua Harian LBB DPP Tanah Bumbu H Muhammad Syahwal, S.Sos., acara peringatan Nuzulul Qur’an tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Kemudian, dilanjutkan dengan ceramah agama yang diisi oleh Habib Yahya.

Dalam tausiahnya, Habib Yahya mengatakan bahwa kita bersama-sama telah memasuki pertengahan Ramadhan, dan pada bulan ini pula, kitab suci bagi umat Islam Al-Quran juga diturunkan oleh Allah SWT lewat para malaikatnya.

Al-Quran diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah, peristiwa ini yang sering dikenal dengan nama Nuzulul Quran.

Nuzulul Quran yang secara harfiah berarti turunnya Alquran adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting mengenai penurunan wahyu Allah. Pertama kepada nabi dan rasul terakhir, yakni Nabi Muhammad SAW.

Wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah, yaitu surah al-Alaq ayat 1-5. Saat wahyu ini diturunkan, Rasulullah sedang bertahannus atau menyendiri di Gua Hira dan pada saat itu pula, malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut.

“Tidak ada malam yang sangat istimewa dalam perjalanan Islam, kecuali malam turunnya wahyu tersebut. Di malam itulah berkumpul kejadian-kejadian istimewa. Sesuatu yang istimewa yang sangat diperlukan sebagai penuntun umat manusia turun, yaitu Al – Qur’an,” terang Habib Yahya.

Terjadi pelantikan dan pengukuhan manusia paling istimewa sebagai pembawa risalah dan penjelas Al-Qur’an dan semua yang dikehendaki Allah zat penguasa kehidupan, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Turunnya Al-Qur’an tidak hanya sebuah penegasan atas kemuliaan-Nya dan sekaligus yang menerima-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Tetapi juga harus diiringi semangat untuk kembali kepada Al-Qur’an dan sunah, mempelajarai, menghayati, dan mengamalkannya.

Antara Al-Qur’an dengan Nabi Muhammad SAW adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan, jika ingin mengetahui bagaimana Alquran dalam penerapan terbaik, jawabannya ada pada diri Nabi Muhammad SAW.

Sementara itu Ketua Harian LBB juga menambahkan, ada banyak hal yang bisa kita maknai dari hikmah Nuzulul Qur’an, adanya peringatan Nuzulul Qur’an ini, kita dapat mengetahui bahwa Rasulullah dalam menyampaikan dakwahnya tidaklah mudah. Halangan dan rintangan serta celaan di terima Rasulullah dari kaum kafir Quraisy.

Dengan turunnya Alquran, para sahabat lebih mudah menghafal serta memahami isi Alquran. Sebab, kebanyakan sahabat pada masa Rasulullah tidak bisa membaca dan menulis,

Diturunkannya Al-Qur’an kepada Rasulullah secara perlahan atau berangsur adalah sebagai pelajaran bagi Kita agar selalu sabar dan harus berhati-hati dalam menghadapi berbagai cobaan. Kita juga harus bertahap dalam memahami berbagai ajaran agama Islam sebagaimana bertahapnya Al-Qur’an diturunkan.

Memperingati Nuzulul Qur’an berarti sesungguhnya bersiap kembali menghidupkan Al-Qur’an dan sunah Rasulullah. Al-Qur’an harus senantiasa bersama kita, jadikan tiada hari dalam Ramadhan dan selepas Ramadan kecuali bersama Alquran dan sunah Rasulullah.

Syahwal pun menyebut banyak sekali kemuliaan di bulan suci Ramadhan. Menurutnya, malam Nuzulul Quran adalah kemuliaan yang paling utama di bulan suci Ramadhan.

“Nuzulul Quran kata para ulama, Itu lah kemuliaan yang paling utama di bulan suci Ramadhan,” (Red)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *