Kotabaru – Upaya pelestarian budaya Banjar di tengah arus modernisasi kini mendapat nafas baru. Dewan Adat Banjar (DAB) resmi mendirikan Markas Daerah (MADA) di Kabupaten Kotabaru. Kehadiran lembaga ini menjadi langkah penting dalam menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai luhur budaya Banjar bagi generasi masa kini dan mendatang.
“Kami tidak ingin budaya Banjar hanya tinggal cerita. Kami ingin generasi muda mengenal, mencintai, dan meneruskan nilai-nilai luhur ini,” tegas Akhmad Gafuri, Ketua MADA DAB Kotabaru, Jumat (12/4).
Menurut Gafuri, DAB hadir bukan semata untuk memperkuat eksistensi adat, tetapi juga sebagai penghubung di tengah keberagaman yang tumbuh subur di Kotabaru.
“Kotabaru ini kaya budaya, agama, dan keyakinan. DAB hadir sebagai jembatan, bukan sekat. Kita ingin menciptakan harmoni, bukan perpecahan,” ujar Gafuri.
Struktur kepengurusan MADA DAB Kotabaru pun telah terbentuk secara resmi. Akhmad Gafuri didapuk sebagai Ketua, didampingi H. Syaiful Rahmadi sebagai Sekretaris dan H. Syajidan sebagai Bendahara. Menariknya, organisasi ini juga dilengkapi dengan Pasukan Pengawal Adat (PASWAL) sebagai bagian dari penjaga tradisi dan kearifan lokal
Rencananya, pelantikan resmi MADA DAB Kotabaru akan digelar dalam gelaran akbar Aruh Ganal di Banjarbaru pada Oktober 2025 mendatang. Acara tersebut akan menampilkan beragam seni dan budaya Banjar dalam format yang segar dan memikat.
“Kami ingin Aruh Ganal menjadi momentum kebangkitan budaya Banjar. Zapin, Musik Panting, Kuntau semua itu bukan sekadar hiburan. Itu identitas kita,” ucap Gafuri penuh semangat.
MADA DAB Kotabaru bertekad menjadi rumah budaya yang inklusif dan terbuka bagi siapa pun, khususnya generasi milenial dan Gen Z yang selama ini dianggap mulai jauh dari akar tradisi.
“Kami sadar, kalau ingin budaya Banjar tetap hidup, kita harus kreatif dalam pendekatan. Generasi muda harus kita rangkul dengan cara yang relevan dan menyenangkan,” katanya.
Dengan semangat gotong royong dan kecintaan terhadap kearifan lokal, MADA DAB Kotabaru siap menjadi garda depan pelestarian budaya Banjar di wilayah pesisir Kalimantan Selatan.
“Ini rumah kita bersama. Mari rawat budaya ini, jangan sampai tercerabut oleh modernisasi yang tak punya akar,” tandas Gafuri.
Kehadiran MADA DAB di Kotabaru diharapkan mampu memperkuat identitas budaya masyarakat, menjadi sumber inspirasi lintas generasi, dan menjaga warisan leluhur agar terus hidup dalam denyut kehidupan masa kini.