Nasional – Dalam beberapa tahun terakhir Kominfo paling banyak memblokir situs-situs yang memuat konten negatif, yakni pornografi. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika RI Prof Henri Subiakto.
Dijelaskannya, sebelum 2018, Kominfo harus menunggu laporan atau pengaduan konten dari masyarakat untuk melakukan pemblokiran terhadap situs porno.
Hal itu membuat pemblokiran menjadi lambat, bahkan hanya bisa memblokir sekitar 3 ribu situs porno dalam jangka waktu setahun.
Disampaikannya, namun setelah Kominfo telah memiliki mesin pengais atau crawling jumlah situs yang diblokir cukup banyak. “Pemblokiran terbanyak di Indonesia 70 persennya pornografi, hingga sekarang paling besar itu pornografi,” katanya.
Diterangkannya, setelah ada mesin crawaling jumlah situs yang diblokir dalam satu bulan bisa mencapai tiga ribu situs (porno). “Karena memang mesin ini yang mencari, karena tunggu laporan orang tidak ada yang melaporkan, dulu ya. Kalau sekarang kami cepat sekali,” katanya yang dikutif dari laman antara.
Ia mengatakan crawling merupakan mesin yang digunakan untuk menangkal konten-konten negatif di internet. Mesin ini menghalau konten-konten seperti pornografi menyebar luas di dunia maya.(amd/tar)
Editor:ahmadiaa