Batulicin – Rapat gabungan DPRD Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) yang digelar di kantor DPRD menjadi momentum penting bagi peternak ayam potong untuk menyampaikan berbagai permasalahan yang mereka hadapi. Keluhan dan harapan para peternak ini disampaikan langsung kepada wakil rakyat serta instansi terkait, Senin (6/1).
Rapat tersebut dipimpin oleh Andi Erwin Prasetya, anggota DPRD Tanbu, yang mewakili Ketua DPRD Tanbu, Andrian Atma Maulani. Turut hadir perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, DPMPTSP, dan perbankan, serta peternak dari berbagai kecamatan di Tanah Bumbu.
Dalam rapat ini, Andi Erwin menekankan pentingnya para mitra ternak untuk memperluas pasar.
“Mitra ini harus punya pangsa pasar yang lebih luas, jangan hanya terpaku pada pasar di Tanah Bumbu,” ujarnya.
Ia juga mengimbau agar kerja sama antara peternak dan mitra ternak terus ditingkatkan demi kesejahteraan peternak lokal.
Perwakilan PT. Ciomas dan PT. Malindo, dua perusahaan mitra ternak, menjelaskan berbagai tantangan yang mereka hadapi. Salah satu perwakilan PT. Ciomas mengungkapkan bahwa populasi ayam mereka di Tanbu hanya 100 ribu ekor, jauh lebih kecil dibandingkan Tanah Laut yang mencapai 2 juta ekor.
Anggota DPRD Tanbu, Andi Asdar, menyoroti ketimpangan dalam kemitraan peternak.
“Yang kita harapkan adalah keberpihakan kepada masyarakat. Sejauh ini, dinas tidak terlibat dalam kemitraan ini,” tegasnya.
Ia juga meminta evaluasi terhadap sistem kemitraan yang dirasa hanya menguntungkan mitra, terutama dari sisi bibit, pakan, dan daging ayam.
“Mitra ternak seharusnya memiliki kantor di Tanbu agar lebih mudah berkoordinasi dengan peternak,” tambahnya.
Rapat ini memberikan ruang dialog antara peternak dan pemerintah. Dengan dukungan dari DPRD dan pemerintah daerah, diharapkan sektor peternakan ayam potong di Tanah Bumbu dapat berkembang lebih baik, menciptakan kemitraan yang adil, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
Redaksi