Sel. Jan 14th, 2025

PELITANUSANTARA.NET- Dikediamannya, Calon Bupati Terpilih Dr. H Zairullah Azhar, M.Sc menyambut rekan-rekan media dan Ketua Umum Laskar Banua Borneo H Risdianto Haleng HB di Istana Anak Yatim, Minggu (07/02) kemarin.

Bupati pertama yang masih membekas diingatan masyarakat Tanah Bumbu ini lahir di Kota Pagatan dan akan genap berusia 67 tahun pada 2 April mendatang. Tak hanya itu, Pemimpin yang akrab disapa Ayah oleh banyak kalangan ini merupakan pemimpin dengan pribadi yang sederhana.

Untuk urusan perut, Zairullah tidak pernah ambil pusing. Menu yang ia makan sangat sederhana, bahkan ia tidak sungkan membawa keluarga di warung sederhana atau makan bersama rekan pejabat di pinggir jalan. Sempat menjadi orang nomor satu pertama di Tanah Bumbu yang dilantik oleh Mendagri tahun 2003 silam, hingga dilanjutkan menjadi Bupati melalui pilkada tahun 2005-2010 tidak membuatnya tampak angkuh.

Hal ini pun terlihat dalam unggahan salah satu rekan media dalam aplikasi pesan Whatsapp, Terlihat Zairullah menyantap hidangan mie instan yang biasa jadi makanan andalan akhir bulan para anak kost dikediamannya dengan lahap, tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan menjaga jarak.

Tak ketinggalan, disamping beliau H Risdianto dan rekan pun menikmati hidangan tersebut sambil sembari bercengkrama dengan semua yang hadir dikediaman.

Selain dari hal diatas, sedalam apa Zairullah menerapkan kesederhanaannya? Hanya beliau dan orang terdekatnya yang tahu pasti. Yang jelas selama ini, menurut kacamata orang terdekatnya kesederhanaan seorang Calon Pemimpin masyarakat Tanah Bumbu 5 tahun kedepan ini menjadi salah satu komoditas politik paling menarik.

Tak dapat dipungkiri dinamika politik di era digital bertalian kuat dengan politik imagologi (Politik pencitraan). Kesederhanaan seorang tokoh publik, pada dasarnya adalah komoditi politik yang sangat ampuh. dan barang tentu citra kesederhanaan pemimpin daerah adalah kesenangan bagi sebagian masyarakat, Mengapa demikian?

Sebab, citra kesederhanaan seorang orang nomor satu didaerah ini pada substansinya membuat masyarakat merasa terwakili dan sangat dekat dengan pemimpinnya. Sekali lagi kedekatan secara psikologis dengan orang nomor satu adalah sebuah kesenangan.

Mengapa akhirnya harus Zairullah lagi? jawabannya karena ia sukses merebut tiga panggung sekaligus: membuat Kebijakan yang menyenangkan, mendobrak tabu tradisi kepemerintahan dan tentu saja, citra kesederhanaannya. Selamat Memimpin Tanbu lagi beberapa hari kedepan, Ayah! (Kam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *